"Sekarang aku harus menghapus mimpi mereka...itu yang tertulis di sana.... gadis itu terlihat hancur dan sesak dengan air mata yang terus saja mengalir... ia mengakhiri sesuatu... terlihat begitu sulit untuknya....
Aku harus membangun “rumahku” dari awal.. mulai mengumpulkan pasirnya lagi.. padahal sebelumnya “rumah” itu hampir beratap...
Dulu aku bilang “I LOVE U MORE THAN I CAN SAY” dan sekarang itu nggak akan pernah ada lagi.."
sejak itu ia mulai menghapus apa saja yang ada di kepalanya.... menyingkirkan apa saja yang tak perlu,,,,
kini gadis itu tak lagi bersedih...
tak lagi ada air mata yang keluar dari sela-sela matanya...
tak ada lagi surat yang menuliskan kesedihan.... tak ada lagi tinta biru dalam suratnya....
kini....
"bagai membangun istana yang di mulai dengan menyusun batanya satu persatu...itu yang tertulis kini... Gadis itu tak lagi membangun rumah untuk menggantikan rumahnya yang telah porak poranda.... ia mengganti rumahnya dengan istana.... ia susun bata nya satu per satu...
perlahan...
tapi pasti...
entah kapan....
tapi ku tau,,,,
istana itu akan selesai, terbangun dengan kokoh..."
IA TAK LAGI MEMBANGUN RUMAH TAPI ISTANA....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar